Sunda merupakan salah
satu suku di Indonesia yang masih mempertahankan kebudayaannya hingga saat ini.
Salah satu kebudayaan Sunda yang masih dilakukan oleh masyarakat Sunda adalah
Seren Taun. Ini merupakan sebuah upacara adat yang dilakukan setelah panen
padi. Upacara ini dilakukan tiap tahun secara rutin dan diikuti seluruh warga
desa mulai dari anak-anak sampai orang dewasa semuanya ikut ambil bagian dalam
upacara ini. Upacara adat ini berlangsung semarak di desa-desa adat Sunda.
Tradisi Upacara Adat
Seren Taun ini sebenarnya merupakan salah satu bentuk rasa syukur dari
masyarakat Sunda terhadap hasil panen yang telah didapat. Selain itu, upacara
ini juga telah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar, termasuk
wisatawan lokal dan mancanegara. Setiap kali acara ini digelar, selalu banyak
wisatawan yang datang berbondong-bondong untuk menyaksikan upacara adat ini.
Saat ini tinggal
beberapa desa yang masih tetap menjalankan tradisi Seren Taun ini. Desa-desa
yang masih menjalankan tradisi ini antara lain adalah Desa adat Sidang Barang,
Desa Kanekes, Kasepuhan Banten Kidul, dan Desa Cigugur. Upacara Seren Tahun
bagi masyarakat di sini menjadi sebuah hajatan kampung karena hampir semua
warga di desa ini terlibat dan merayakan tradisi yang sudah berlangsung secara
turun temurun ini.
Istilah Seren Taun
berasal dari kata Seren dan Tahun. Dalam bahasa Sunda, Seren berarti
menyerahkan. Sedangkan kata Taun artinya Tahun. Dengan kata lain, Seren Taun
merupakan prosesi serah terima dari panen tahun lalu untuk tahun mendatang.
Upacara Adat Seren Taun dalam pandangan budaya Sunad tidak lain adalah sebagai
sarana untuk mengucap syukur kepada Tuhan YME atas hasil panen yang sudah
diperoleh. Tidak lupa, masyarakat di sini juga berdoa memohon agar panen di
tahun mendatang lebih baik dari saat ini. Prosesi seserahan tersebut
disimbolkan sebagai pemindahan padi menuju lumbung padi.
Dalam prosesi upacara
adat ini terdapat prosesi mengangkut padi yang disebut dengan ngangkut pare.
Dalam prosesi ini, padi dari sawah diangkut ke lumbung padi atau leuit
menggunakan pikulan khusus yang dikenal dengan rengkong. Selama padi diangkut
menuju ke lumbung, rombongan pengangkut akan diiringi dengan tabuhan musik
tradisional.
Setiap desa adat
memiliki dua lumbung padi. Lumbung utama terdiri dari leuit sijimat, indung,
dan inten. Leuit sendiri artinya adalah lumbung padi. Sementara itu lumbung
yang kecil dikenal sebagai leuit leutik. Leuit utama digunakan sebagai tempat
penyimpanan padi ibu dan pare bapak. Padi ibu ditutup menggunakan kain putih
sedangkan pare babak ditutup dengan kain hitam. Padi yang disimpan ini nantinya
akan digunakan oleh warga setempat sebagai benih untuk musim tanam selanjutnya.
Selain leuit-leuit di atas, ada pula Leuit pangiring. Leuit ini menjadi lumbung
cadangan yang akan menampung padi yang tidak cukup disimpan di Leuit induk.
Di beberapa desa adat,
Seren Taun biasanya dimulai dengan mengambil air suci dari tujuh sumber mata
air yang dikeramatkan. Air dari tujuh mata air tersebut kemudian disatukan di
dalam satu wadah dan didoakan. Air ini dianggap bertuah dan memberi berkah.
Setelah didoakan, air dicipratkan pada setiap orang hadir dalam dalam upacara
adat untuk membawa berkah. Ritual selanjutnya adalah sedekah kue. Dalam ritual
ini warga yang hadir berebut untuk mengambil kue yang ada di pikulan atau
tampah. Kue ini dipercaya akan memberi berkah yang melimpah bagi yang berhasil
mendapatkannya. Kemudian, ritual dilanjutkan dengan penyembelihan kerbau.
Daging kerbau ini kemudian dibagikan pada warna yang kurang mampu dan
dilanjutkan dengan acara makan tumpeng bersama.
Upacara Adat Seren
Taun ini sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu, yakni sejak jaman
Kerajaan Sunda dan masih dilestarikan sampai saat ini.
How to Play: Emperor Casino
BalasHapusIf you are a huge fan of slot machines, or the slots of a casino that 샌즈카지노 offers live 제왕 카지노 games and Emperor casino and slot games, and bonuses. 카지노