Tape ketan merupakan
salah satu makanan khas kuningan. Hampir semua toko di Kota Kuningan menjajaKan
tape ketan ini. Sebagian besar tape ketan yang dijual berasal dari Desa
Cibeureum, Kecamatan Cibeureum. Desa ini terletak sekitaR 30 kilometer dari
pusat Kota Kuningan. Sebagian warga
desanya sudah membuat tape ketan sejak 1970-an silam. Meski sudah sangat lama,
permintaan tape ketan masih banyak. Itu membuktikan tape ketan khas Kuningan
masih menjadi makanan favorit masyarakat.
Tape ketan khas
kuningan memang dikemas dengan cara yang unik. Walau sebenarnya tidak jauh
berbeda, keunikan itu ada karena tape dikemas dalam ember. Sebelum ditaruh di
dalam ember tape harus dibungkus dulu. Nah kalau tape ketan di Jawa Tengah
dibungkus menggunakan daun pisang, tape ketan khas kuningan Jawa Barat ini
dibungkus dengan daun jambu.
Harganya cukup
beragam, kalau tape di kemas di dalam ember kecil, harganya Rp 40.000 sedang
ember besar Rp 50.000. variasi lainnya, ember ukuran kecil kemasan mika, isi 16
buah dihargai Rp 17.500,- ember ukuran kecil isi 80 buah dihargai Rp 65.000,-
dan ember ukuran besar berisi 100 buah dihargai Rp 75.000,-.
Kalau mau langsung
pesan ke sentra produksinya, Anda bisa mendatangi sebuah rumah produksi di
Jalan Lebegede no 763, Paleben, Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Letaknya berseberangan dengan objek wisata Dewa Cigugur.
Bahan tape ketan yang
beredar di pasaran ada dua jenis, yakni beras yang berkualitas baik disebut
dengan ketan untup. Sedangkan kualitas kedua disebut dengan ketan biasa. Ketan
untup rasanya legit dan empuk.
Pembuatannya
menggunakan daun katuk sebagai pewarna. Pembungkus menggunakan daun jambu air.
Kondisi daunnya harus dalam keadaan kering.
Kenapa dikemas dalam ember? Karena pembeli banyak yang suka air
ketannya. Air hasil proses pemasakan
tape memiliki citarasa tersendiri. bagi yang suka, mereka akan menikmati rasa
manis yang sedikit asam. Bahkan ada yang mengatakan air tape merupakan arak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar