Nama: Taufiq Mardiansyah
Kelas: 3KA27
NPM: 17112315
Soal:
1. Jelaskan peranan sikap keterbukaan dalam ragam
bahasa lisan!
2. Pada ragam lisan, pengucapan bunyi-bunyi bahasa
yang kurang tepat dapat mengalihkan perhatian pendengaran. Jelaskan dan beri
contoh!
3. Cari wacana yang membedakan pemanfaatan bahasa
Indonesia pada tataran ilmiah, semi ilmiah dan non ilmiah!
Jawaban:
1. Ragam
bahasa lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait
oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
Adapun kelebihan ragam bahasa lisan diantaranya sebagai berikut :
v Dapat
disesuaikan dengan situasi.
v Faktor
efisiensi.
v Faktor
kejelasan karena pembicara menambahkan unsur lain berupa tekan dan gerak
anggota badan agar pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik
dan gerak-gerak pembicara.
v Faktor
kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang
dibicarakannya.
v Lebih
bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang
dituturkan oleh penutur.
v Penggunaan
bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit,
visual dan kognitif.
Adanya keterbukaan dalam bahasa lisan dapat
menimbulkan bahasa yang komunikatif antara komunikan dan komunikator yaitu
dengan cara menempatkan tekanan, nada, dan durasi yang sesuai dengan
pilihan kata yang tepat untuk mencapai tujuan dimana pendengar mudah mengerti
dan memahami isi pembicaraan.
2. Berhubungan
dengan “Ketepatan Ucapan” dimana seorang pembicara harus membiasakan diri
mengucapkan bunyi-bunyi bahasa secara tepat. Pengucapan bunyi yang kurang tepat
atau cacat akan menimbulkan kebosanan, kurang menyenangkan, atau kurang
menarik. Pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang dianggap cacat bisa mengalihkan
perhatian pendengar. Sehingga tidak terjadi bahasa yang komunikatif dan
efektif.
Contohnya :
v Berbicara
dengan nada tinggi akan menimbulkan kesalahan persepsi orang lain karena
dianggap sedang marah dan kesal.
v Terlalu
banyak bicara membuat orang bingung sehingga orang cenderung tidak
memperhatikan.
v Artikulasi
bahasa yang diucapkan oleh seseorang kurang jelas.
v Berbicara
terlalu cepat juga akan menimbulkan perhatian pendengaran.
3. Wacana
Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis
menurut metodolog penulisan yang baik dan benar. Jenis karangan ilmiah yaitu:
Makalah: karya tulis yang menyajikan suatu
masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti
karangan).
Kertas kerja: makalah yang memiliki tingkat
analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
Skripsi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan
pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
Tesis: karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih
mendalam daripada skripsi.
Disertasi: karya tulis ilmiah yang
mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data
dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci.
Contoh wacana ilmiah :
Tumbuhan Akuatik
Tumbuhan akuatik adalah tumbuhan yang berhabitat di lingkungan air.
Tumbuhan ini sangat mudah kita jumpai karena habitatnya yang mudah di temui
oleh setiap orang. Tumbuhan akuatik disebut juga tumbuhan hidrophytic atau
hydrophytes. Dibandingkan dengan jenis tanaman seperti mesophytes dan
xerophytes, hydrophytes tidak ada masalah dalam menahan air karena banyaknya
air dalam lingkungan tempat tumbuhan tersebut hidup.
Ciri-ciri :
1. Kutikula tipis. Hal ini bertujuan untuk
mencegah kehilangan air.
2. Sel stomata pada umumnya tidak aktif. Hal
ini dikarenakan tumbuhan
akuatik tidak memerlukan banyak kontrol dalam siklus air.
3. Peningkatan jumlah stomata. Hal ini
bertujuan untuk siklus
pengeluaran air pada tumbuhan tersebut untuk menghindari kelebihan air.
4. Flat daun pada permukaan tanaman untuk
pengapungan.
5. Mempunyai akar yang kecil agar air dapat
tersebar langsung ke daun.
6. Akar dapat mengmbil oksigen langsung dari
dalam air.
Beberapa jenis tanaman air :
1. Lotus
Tanaman jenis ini membutuhkan media air dan tanah
2. Teratai
Tanaman jenis ini membutuhkan media air dan tanah, biasanya
diletakkan dalam pot tanah liat yang melebar.
Daun teratai
akan besar jika cukup zat makanan dan pupuk,
daunnya akan
terbentang dam membesar d atas permukaan air.
3. Kapu-kapu
Tanaman jenis ini membutuhkan media air dan tanah. Tanaman jenis ini
tidak dapat terkena sinar matahari langsung
dan tidak bisa mendapatkan
terlalu banyak air, agar daunnya tidak cepat
hancur.
Keterangan :
Tumbuhan Akuatik : Tumbuhan air
Tumbuhan Mesophytes : Tumbuhan yang hidup
pada suhu rata-rata dan
kelembaban yang cukup.
Tumbuhan Xerophytes : Tumbuhan yang hidup
pada habitat kering.
Kutikula : Kulit tumbuhan
Stomata : Mulut daun
Wacana Semi-Ilmiah adalah sebuah penulisan
yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak
semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang
sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari
karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak
digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan
cerpen. Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.
Contoh wacana semi-ilmiah :
Jakarta – Perombakan menteri Kabinet
Indonesia Bersatu Jilid II tinggal menghitung hari. Ketua Umum DPP Partai
Demokrat Anas Urbaningrum mengungkapkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) sudah mengantongi nama-nama calon menteri barunya.
“Semua (nama calon menteri-red) sudah ada di
kantong beliau,” ujar Anas di sela-sela menyaksikan turnamen Volly ‘Saan
Mustopa Cup’ di Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, sebagaimana rilis yang
diterima detikcom, Minggu (2/10/2011).
Anas mengatakan, Presiden sudah menyatakan
bahwa ia akan melakukan penyegaran kabinet dan untuk itu Partai Demokrat
mempersilakan Presiden memilih siapa figur yang dinilainya tepat untuk
membantu.
“Jadi perombakan kabinet ini konteksnya untuk
peningkatan kinerja. Siapa pun orangnya, kita serahkan kepada Presiden,” kata
mantan anggota Komisi Pemilihan Umum ini.
Anas kembali mengingatkan bahwa perombakan
kabinet itu hak prerogatif presiden, yang tidak perlu dipolemikkan secara
berlebihan. Partai Demokrat, katanya, akan mendukung semua nama calon menteri
yang telah dipilih presiden karena presiden pasti mempunyai pertimbangan yang
matang sebelum memilih seseorang.
Ditanya soal sejumlah kader Partai Demokrat
di kabinet yang banyak dinilai negatif masyarakat, Anas justru berpendapat sebaliknya.
“Kader kami sudah sangat baik,” ujar Anas membela.
Namun yang jelas, kata Anas, pasca perombakan
kabinet nanti para menteri dituntut agar semakin produktif dan mampu
menerjemahkan berbagai program kerja pemerintahan dengan baik dan efisien.
Wacana Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri
yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan.
Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat
sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting
dsb.
Ciri-ciri karangan nonilmiah:
a. Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. Fakta yang disimpulkan subyektif,
c. Gaya bahasa konotatif dan populer,
d. Tidak memuat hipotesis,
e. Penyajian dibarengi dengan sejarah,
f. Bersifat imajinatif,
g. Situasi didramatisir, dan
h. Bersifat persuasif.
Contoh wacana non-ilmiah:
(Cerpen) Nikmatnya Sedekah
Hari
itu tepatnya hari Rabu, seperti biasa aku bergegas menuju kampus dengan
mengendarai sepeda motor. Karena hari sudah siang, aku memacu sepeda motorku
dengan kencang karena jarak rumah ke kampus sekitar 28 km.
Nampak satu per satu pengendara berebut
menjadi pemenang bagaikan pertandingan balap yang diadakan di arena. Terlihat
saling angkuh antara pengendara satu dengan pengendara lainnya seperti tak
ingin kalah begitu pula aku.
Tak lama kemudian aku pun sampai di kampus
yang tak begitu besar, suasana masih sunyi hanya terlihat beberapa mahasiswa
mulai memasuki ruang kelasnya. Waktu menunjukan pukul 07.55 dimana perkuliahan
akan segera dimulai. Aku duduk di dalam ruang kelas sembari memainkan handphone
kesayanganku menunggu perkuliahan dimulai.
“Tet… tet… tet..” suara bel yang terkesan
seperti suara bel anak taman kanak-kanak terdengar nyaring di telingaku
pertanda perkuliahan akan segera dimulai.
Seperti biasa sebelum perkuliahan dimulai,
selalu ada sesi motivasi dari dosen. Hal itu merupakan bagian dari aturan di
kampusku dengan durasi maksimal 15 menit.
“selamat pagi semuanya” sapa Pak Widi dosen
mata kuliah Enterpreneur memulai perkuliahan hari ini.
“selamat pagi” sahut mahasiswa lain
berbarengan. Mereka sangat bersemangat apabila mengikuti mata kuliah
Entrepreneur yang diajarkan beliau, karena selain orangnya asik beliau juga
selalu memberi masukan-masukan yang maknanya dalam.
“motivasi dari saya hari ini adalah tentang
arti bersedekah. Semua tahu arti sedekah? ada yang rutin bersedekah di kelas
ini?” Tanya beliau sebelum memulai motivasi.
“tahu, tapi nggak sering ngelakuinnya pak”
jawab beberapa mahasiswa dengan jujur.
Beliau berdiri menulis sesuatu di whiteboard,
hal ini membuat kami penasaran dan mencoba membaca apa yang beliau tulis. “mari
bersedekah” dua kata yang beliau tulis di whiteboard mampu membuat kamu semakin
tak mengerti dengan alur cerita motivasi pagi itu.
“baiklah. Perlu kalian ketahui untuk menjadi
pengusaha yang sukses, kita harus mengikuti ajaran dari agama kita dengan benar
apalagi semua yang ada di kelas ini mengaku beragama islam. Salah satu
ajarannya adalah bersedekah. Pengusaha yang ingin kesuksesannya langgeng maka
salah satu kuncinya adalah bersedekah. Karena apa? Allah swt telah
memerintahkan kita melalui Al Quran salah satunya surat Al Ma’un dimana kita
harus berbagi rejeki dengan anak yatim dan fakir miskin. Disini saya akan
menceritakan pengalaman nyata betapa besarnya dampak dari kita bersedekah. Dulu
waktu saya masih berada pada posisi di bawah dengan keadaan ekonomi yang cukup
sulit, saya merelakan semua uang gaji bulan itu untuk bersedekah seraya berdoa
semoga allah memberikan kemudahan rejeki dengan berlipat ganda. Satu dua minggu
saya masih seperti biasa dan hidup tanpa uang gaji satu bulan, tapi di minggu
ketiga tanpa sengaja ada orang menawari saya sebuah pekerjaan dengan nominal
yang cukup tinggi waktu itu hampir berkisar 350 juta. Sejak saat itu saya rutin
bersedekah dan alhamdulilah sampai saat ini saya tak pernah merasa kesulitan
masalah ekonomi dan uang selalu datang menghampiri saya dengan jalan yang
bervariasi. Jadi kesimpulannya dengan bersedekah, rejeki kita akan bertambah
dan dilapangkan jalannya dan saya berharap mulai saat ini kalian bisa
menyisihkan uang jajan atau uang hasil jualan untuk bersedekah di jalan yang
benar bukan untuk hura-hura membeli kemaksiatan” paparnya kepada mahasiswa.
Salah satu mahasiswa mengajukan pertanyaan
sebelum sesi motivasi ditutup. “Pak, sebaiknya bersedekah itu ke siapa? kalo ke
pengamen jalanan termasuk sedekah bukan?”
“bersedekah pastinya yang utama ke orang yang
membutuhkan. Kalo saya pribadi lebih memilih bukan ke pengamen karena mereka
menjual suaranya untuk mendapatkan uang sedangkan kalo kita bersedekah ke
seseorang bukannya kita tidak mendapatkan apa-apa dari mereka. Lebih baik saran
saya kalo tidak ke pengemis ya… lebih baik ke panti asuhan atau ke pondok
pesantren yang menggratiskan santrinya untuk menempuh pendidikan”
“lh… kenapa bisa begitu Pak? Jadi kalo kita
ngasih ke pengamen bukan dihitung sedekah?” Tanya mahasiswa lain penuh rasa
keingin tahuan.
“ya menurut saya mereka menjual suara dan
kita membeli suara mereka, jadi ada yang diperjual belikan. Dan saya cenderung
mengajak kalian bersedekah ke panti asuhan dan pondok pesantren yang saya
maksudkan tadi karena uang yang kita berikan bisa bermanfaat untuknya. Pertama
keduanya mendidik anak bangsa untuk meraih cita-citanya yang kelak mereka bisa
berguna dalam membangun bangsa ini”
Mendengar penuturan yang panjang lebar, semua
mahasiswa terdiam sejenak meresapi nasehat dan penjelasan dosen kesayangannya
hari itu.
Hari berikutnya, aku dan beberapa temanku
sebut saja Isna, Aulia dan Husnul mulai mengikuti nasehat pak dosen meski yang
kami sedekahkan hanya sebagian kecil dari uang saku atau uang hasil berdagang.
Kami memulai kegiatan ini dengan rutin tiap
minggunya baik ke pengemis maupun orang yang membutuhkan. Sungguh diluar
dugaan, sejak kami rajin melakukan kegiatan bersedekah tersebut, nikmatnya
mulai terasa di antaranya kami tidak pernah lagi merasa kesulitan dalam hal
rejeki karena selalu saja ada jalan atau pemberian yang tak terduga dari orang
di sekitar, selain itu bisnis kecil yang aku dan Isna jalankan mulai memberikan
hasil dengan ramai serta selalu ada pembeli tanpa mengalami kerugian-kerugian
bisnis seperti sebelum-sebelumnya sebelum mengenal arti sedekah yang
sesungguhnya.
“petuah dosen kita benar adanya, hidup dengan
cara agama yang benar dan dilakukan dengan hati yang ikhlas ternyata mampu
mengubah hal-hal di luar logika seorang manusia terbukti dengan hal-hal indah
yang tak terduga mengiringi perjalanan hidup kita” kataku membuka pembicaraan
di tempat kami biasa nongkrong yakni di dekat ruko tak berpenghuni yang
letaknya tak jauh dari kampus.
“setuju, dan itu semua terbukti pada diri
kita saat ini. Bersedekah ternyata membuat hidup kita semakin nikmat dan lebih
bahagia lahir maupun batin” Aulia ikut angkat bicara. Dia menatap ketiga wajah
teman-temannya dengan penuh senyum kebahagiaan.
Isna bangkit dari tempatnya menyendiri. “iya,
benar ternyata rahasia di balik kesuksesan beberapa pebisnis yang langgeng
mereka selalu rutin menyedekahkan keuntungannya bukan memakan semuanya”
“nah kalo begitu, kita harus berkomitmen
untuk menyedekahkan sebagian harta yang kita miliki karena sebagian harta yang
kita punya ada hak orang miskin betul?”
“betul… betul… betul…” serempak kami menjawab
pertanyaan Husnul seraya tertawa lepas. Semenjak saat itu pun kami berkomitmen
untuk menjalankan aktivitas ibadah sebagaimana perintah Allah SWT.
THE END
Cerpen Karangan: Enggar Widianingrum
Blog: Kampusgeol.blogspot.com
Seorang penulis pemula yang memulai serius
menulis sejak 2012 dengan novel perdana berjudul “jabat (janji sahabat)”
Source:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar