Jumat, 27 Desember 2013

Tulisan Softskill 4 TOU


INDONESIAN DENIM BRANDS



Jeans atau sekarang yang lebih dikenal dengan denim awalnya  merupakan celana untuk para pekerja di Amerika. Namun dengan seiring berkembangnya jaman dan perkembangan fashion jeans saat ini telah menjelma menjadi pilihan fashion item banyak orang di dunia. Demam denim dengan begitu cepat menjangkiti seluruh dunia termasuk Indonesia. Potongan yang simpel, nyaman serta casual menjadi penyebab mengapa denim sangat disukai oleh banyak orang.
Sebagai tempat awal ditemukannya jeans Amerika merupakan negara dengan produk denim yang paling terkenal. Selain Amerika jepang juga memiliki beberapa brand yang sangat terkenal diseluruh dunia karena produk denimnya sangat unik dan memiliki filosopi yang dalam tentang denim. Selain kedua negara tersebut Indonesia juga memiliki beberapa brand tak kalah terkenal. Seiring berkembangnya fashion beberapa orang Indonesia membuat brand denimnya sendiri dengan berbagai macam konsep yang unik, bahkan ada yang mampu menembus pasar Internasional. Berikut ini adalah beberapa brand denim asli Indonesia yang memiliki kualitas jempolan.

Tugas Softskill 4 TOU

                                                       DEFINISI MOTIVASI
     Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat.
     Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.